Legenda Ular n'Daung
10:55 PM
Adik-adik kali ini kakak mau cerita mengenai legenda dari Bengkulu yang judulnya Legenda Ular n'Daung.
Bengkulu
Ibukota: Bengkulu
Luas: 19.795,15 km2
Jumlah Penduduk: 1.549.273
Cerita ini diambil dari Great Publisher yang disusun oleh Kak Tami Widiasari...
Dahulu kala, di kaki sebuah gunung di Bengkulu hiduplah seorang wanita tua dengan tiga orang anaknya. Mereka sangat miskin dan hidupnya hanya dari penjualan hasil kebunnya yang sangat sempit. pada suatu hari perempuan itu sakit keras. Tabib di desa mnegatakan bahwa ia hanya bisa sembuh dengan obat khusus. Obatnya adalah daun-daunan hutan yang dimasak dengan bara gaib dari puncak gunung.
Alangkah sedihnya keluarga tersebut ketika mengetahui bahwa bara gaib itu berada di puncak gunung yang konon dijaga oleh seekor ular bernama Ular n'Daung. Menurut cerita penduduk desa tersebut, Ular n'Daung memangsa siapa saja yang mencoba mendekati puncak gunung itu.
Diantara ketiga anak perempuan tua itu, hanya si bungsu yang menyanggupi persyaratan untuk mengambil bara gaib itu. Dengan perasaan takut ia mendaki gunung. Tempat itu sangatlah menyeramkan. Pohon-pohon di sekitar gua itu besar dan berlumut. daun-daunnya menutupi sinar matahari sehingga tempat etrsebut menjadi gelap.
Belum habis rasa khawatir si Bungsu, tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh dan raungan yang keras. tanah bergetar. Inilah tanda si ular n'Daung mendekati kediamannya. mata ular tersebut menyorot tajam dan lidahnya menjulur-julur. dengan sangat ketakutan si bungsu mendekatinya dan berkata, "Ular yang keramat, berilah saya sebutir bara gaib guna memeasak obat untuk ibuku yang sedang sakit." Tanpa diduga ular itu menjawab dengan ramahnya,"Bara itu akan kuberikan jika engkau bersedia menjadi istriku!"
Si Bungsu menduga bahwa perkataan si ular itu hanyalah untuk mengujinya. Maka ia pun menyanggupinya. Keesokkan harinya setelah pulang, ia pun menepati janjinya kepada ular dan kembali ke puncak gunung untuk diperistri Ular n'daung.
Alangkah terkejutnya si bungsu menyaksikan kejadian ajaib. Pada malam hari, ular itu berubah menjadi seorang ksatria tampan bernama Abdul Rahman Alamsjah.
Pada pagi harinya ia akan kembali menjadi ular. Hal tersebut dikarenakan ia disihir oleh pamannya yang menghendaki kedudukan sebagai calon raja.
Setelah kepergian si bungsu, ibunya menjadi sehat dan hidup dengan kedua kakaknya yang sirik. Mereka ingin mengetahui dengan apa yang terjadi dengan si Bungsu. maka mereka berangkat kepuncak gunung, dan tiba di sana saat malam hari.
Alangkah kagetnya mereka saat mereka mengintip ke dalam gua dan mendapati si Bungsu sedang bersama lelaki tampan. Timbullah rasa iri kepada adiknya dan mereka ingin memfitnah adiknya.
Mereka mengendap ke dalam gua dan mencuri kulit ular itu. Mereka membakar kulit ular tersebut. Mereka mengira bahwa ksatria itu akan marah dan mengusir adiknya dari gua. Tetapi yang terjadi justru kebalikannya. Dengan dibakarnya kulit ular itu, secara tidak sengaja meraka membebaskan pangeran dari kutukan.
Ketika menemukan kulit ular itu terbakar, pangeran menjadi sangat gembira. ia berlari dan memeluk si Bungsu. Ia ceritakan bahwa sihir pamannya akan sirna jika ada orang yang secara sukarela membakar kulit ular itu.
Kemudian, si Ular n'Daung yang sudah selamanya menjadi Pangeran Alamsjah memboyong si Bungsu ke istananya. Pamannya yang jahat di usir dari istana. si bungsu kemudian mengajak keluarganya tinggal di istana. Tetapi dua kakaknya yang sirik menolak untuk tinggal karena malu akan perbuatannya.
***
Nah, adik-adik amanat apakah yang dapat diambil dari cerita ini???ayo beritahu kakak... :)
0 comments