Migrain Gara-Gara Benda Ajaib
2:25 PMGenerasi Y, generasi yang super duper dinamis, cepat, dan gak pernah ketinggalan dengan smartphone-nya.
Namun, apa yang terjadi bila benda tempatnya bergantung tertinggal di rumah atau rusak?
Dunia serasa runtuh!
Namun gak jadi runtuh bila dia mau kembali ke rumah dan mengambil handphone-nya atau dia memiliki lebih dari satu handphone atau dia memiliki uang lebih untuk membelinya yang baru atau kemungkinan-kemungkinan lainnya yang membuat dunianya tak jadi runtuh.
Selalu ada pilihan dari tiap kejadian yang membuat kita berpikir dan mengambil langkah untuk memutuskan. Yes, decision maker!
Beberapa minggu ini, saya merasa dunia runtuh dan ada tarik menarik antara dunia saya dan kebutuhan saya.
Betul, gara-gara smartphone rusak. Dunia saya runtuh, dan kebutuhan saya atas benda itu cukup tinggi. Pekerjaan saya juga bergantung pada dirinya. Walau pun dia bukan satu-satunya benda yang dapat saya manfaatkan.
Awalnya saya biasa saja ketika handphone saya tak kunjung penuh ketika di-charge. Namun, makin ke sini kok dia tak mau nyala walau di-charge seharian.
Alamak! Matilah saya.
Sabtu (13/09/14) kemarin saya bawa ke ahlinya dengan harapan penyakitnya bisa cepat tersembuhkan. Voila~ Hari Minggu saya sudah mendapatinya seperti bayi yang baru dilahirkan.
Iya seperti bayi yang baru dilahirkan karena dia harus di instal ulang. Saya rela semua aplikasi dan dan pengaturan sebelumnya terhapus atau hilang, asal dia baik-baik saja.
Hari ini, mungkin saya agak kasar, atau dia tak boleh dikasari karena daya tahan tubuhnya tak seperti dulu.
Kini dia mulai renta dan rentan terhadap guncangan. Saya pikir dia sudah sehat seperti sedia kala, namun ketika terkena benturan sedikit dia K.O.
Mati (lagi).
Mood saya akhirnya berubah. Dari sedih, sebal, kemudian migrain.
Gara-gara benda ajaib yang namanya handphone.
0 comments