Beberapa bulan belakangan, aku kerap tergugu. Berkata-kata tapi tak cakap. Mengangguk-angguk seolah udara, dinding, dan pendingin ruangan adalah lawan bicaraku dan mereka sudah paham dengan bahasa bisuku. Saat ini, aku tak punya alasan untuk berpaling; Tak ada alasan untuk memilih yang lain. Aku tertuju pada satu.
Akhirnya... setelah sekian lama, aku menemukan jawaban. Tentu yang membahagiakan. Namun, caraku mengekspresikan perasaan ini sangatlah kontradiksi dengan yang seharusnya aku tunjukkan. Caranya pun selalu sama: menangis.***
Kata kunci: perasaan yang sulit diungkapkan, tak mampu bicara, keharuan, bahagia, menangis